SURABAYA – Duta Besar Pakistan untuk Indonesia HE Muhammad Hassan mengunjungi UNAIR untuk membahas kemungkinan kerja sama Kampus pada Kamis (8/9/2022) di MERR C Universitas Airlangga. Hal ini sejalan dengan poin ke-tujuh belas dari tujuan pembangunan berkepanjangan (SDGs).
Hassan mengatakan bahwa Universitas Airlangga menjadi salah satu pihak yang menarik untuk diajak kerja sama. Hal ini disebabkan oleh ranking Universitas Airlangga sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia.
“Kami selalu tertarik untuk mengunjungi UNAIR, ” terang Hassan. Ia menyebutkan, pihaknya sudah mengunjungi berbagai universitas di Indonesia. Ia juga sudah menandatangani kerja sama dengan beberapa universitas di antaranya.
Kunjungan Kedutaan Pakistan untuk Indonesia itu bukan tanpa alasan. Hassan menjelaskan bahwa pihaknya ingin melakukan kerja sama di bidang pendidikan dengan Indonesia.
“Kami hanya memiliki satu tujuan, yaitu melihat kemungkinan peningkatan kerja sama dan kolaborasi. Semoga kita bisa membicarakan (kerja sama) ini di masa depan, ” tuturnya.
Kerja sama di bidang pendidikan antara Indonesia dan Pakistan sudah berlangsung sejak lama. Pertukaran pelajar Indonesia-Pakistan tercatat sudah terjadi sejak 1960-an.
“Kita punya hubungan historis yang mengakar dalam.”
Akan tetapi, lanjut Hassan, tingkat kerja sama di bidang pendidikan belum pada tingkat yang seharusnya. Kurang dari seratus mahasiswa Pakistan berkuliah di tiga ribu universitas di Indonesia. Sebaliknya, kurang dari empat ratus mahasiswa Indonesia berkuliah di Pakistan.
“Dua ratus mahasiswa di antaranya berkumpul di satu universitas, ” ujar Hassan. Hal inilah yang menyebabkan Pakistan menginginkan adanya kerja sama pendidikan dengan Indonesia.
Kedutaan besar Pakistan untuk Indonesia sedang fokus pada sektor pendidikan. Menurut Hassan, tingginya angka pertukaran pelajar akan menguntungkan baik Indonesia maupun Pakistan.
Baca juga:
10 Orang Terkaya di Dunia versi Forbes
|
“Kami tertarik dengan pertukaran pelajar. Menurut saya, pertukaran pelajar akan menguntungkan kedua negara. Saya harap di masa depan kita akan memiliki substansi untuk kerja sama. Kami akan selalu tersedia kapanpun dibutuhkan intervensi, ” ungkapnya.
Penulis: Ghulam Phasa Pambayung
Editor: Khefti Al Mawalia