ITS Jamu 121 untuk Tim Bertarung di Kontes Robot Indonesia 2022

    ITS Jamu 121 untuk Tim Bertarung di Kontes Robot Indonesia 2022

    SURABAYA, - Setelah dua tahun dilaksanakan secara daring akibat pandemi, Kontes Robot Indonesia (KRI) 2022 tingkat nasional resmi digelar secara luring dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sebagai tuan rumah penyelenggara, Jumat (1/7/2022). Sebanyak 121 tim robot dari 54 perguruan tinggi di Indonesia akan beradu laga hingga 3 Juli 2022 mendatang.

    Ketua Pelaksana Kontes Robot Indonesia 2022 Dr I Ketut Eddy Purnama ST MT menyebut, tim yang bertanding di tingkat nasional adalah para juara yang mengalahkan 654 tim terdaftar pada tingkat wilayah. Ia merincikan, terdapat 24 tim Kontes Robot Abu Indonesia (KRAI), 24 tim Kontes Robot SAR Indonesia (KRSRI), 22 tim Kontes Robot Sepak Bola Indonesia-Beroda (KRSBI-B), 12 tim Kontes Robot Sepak Bola Indonesia-Humanoid (KRSBI-H), 24 tim Kontes Robot Tematik Indonesia (KRTMI), dan 15 tim pada Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI).

    Dijelaskan oleh dosen Departemen Teknik Komputer tersebut, ITS sebagai panitia pelaksana bergotong-royong mendukung pelaksanaan KRI dengan memanfaatkan fasilitas dari lab-lab yang ada. Pihaknya berusaha memberikan upaya yang terbaik, termasuk pengadaan sistem pengecekan keluar-masuk area pertandingan secara real time untuk menjaga ruangan tetap steril dari pihak-pihak yang tidak terkait dengan pelaksaan lomba.

    Plt Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) yang juga Kepala Balai Pengembangan Talenta Indonesia Asep Sukmayadi SIP MSi menyampaikan rasa bangganya akan lonjakan antusiasme pada pelaksanaan KRI 2022 yang ditunjukkan dari penambahan jumlah peserta. Ia menyadari para mahasiswa memiliki potensi kreativitas yang sangat luas dan harus didukung budaya inovasi yang kuat, terutama dalam hal kecerdasan buatan, Internet of Things (IoT), dan robotika.

    Tak lupa, Asep menyampaikan penghargaan bagi Tim Barunastra ITS yang menjadi juara umum dalam International Roboboat Competition (IRC) 2022 di Florida, Amerika Serikat, akhir Juni lalu. “Sebagai tuan rumah, ITS memberi kami energi positif dengan melambungkan nama Indonesia di kancah robotik internasional, ” ungkapnya bangga.

    Asep menekankan kemajuan teknologi akan menjadi tantangan karya dan kerja manusia di masa depan. “Kemajuan robotika tidak menggantikan peran manusia seutuhnya, tetapi membuka kesempatan untuk mengalokasikan sumber daya manusia ke ranah pekerjaan yang lebih bernilai, ” tekannya. 

    Asep berujar, pihaknya tetap ingin memastikan para talenta unggul tetap dapat mengaktualisasikan potensi dan prestasinya di berbagai situasi dan kondisi. Ia berharap tahun ini dapat terus mendorong prestasi dan menemukan talenta-talenta terbaik yang akan dipersiapkan lebih lanjut di bidang teknologi. “Semoga ajang KRI 2022 bisa dinikmati juga bagi masyarakat dan menjadi inspirasi bagi penguasaan teknologi di masa depan, ” tuturnya.

    Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng IPU AEng mengatakan bahwa KRI tidak hanya sebagai ajang unjuk memfasilitasi minat, ide, serta kreativitas mahasiswa di bidang teknologi robotika. Lebih dari itu, KRI mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia khususnya dalam menggarap bangsa  menghadapi era revolusi industri 4.0 yang sudah berjalan.

    Rektor yang akrab disapa Ashari ini melanjutkan, ajang KRI akan diteruskan pada kompetisi di tingkat internasional, yaitu Asia-Pacific Broadcasting Union (ABU). Oleh karena itu, KRI menjadi langkah awal untuk menunjukkan jumlah talenta-talenta robotik Indonesia. “KRI menjadi cermin kemampuan yang diakui secara internasional bahwa anak bangsa kita luar biasa di bidang teknologi robotika, ” tandasnya optimistis. (HUMAS ITS)

    Reporter: Difa Khoirunisa

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Ahli Gizi UNAIR Bagi 4 Tips Atasi Kolesterol...

    Artikel Berikutnya

    Kejari Kota Kediri Launching Satgas Pemberantasan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Lulus S3 1,5 Tahun: Siapa Bilang Pendidikan Harus Lambat?
    Hendri Kampai: Kelulusan Bahlil adalah Inspirasi Suatu Pencapaian
    Didi Sungkono, S.H., M.H.: Pelaku Arogan Suruh Anak SMA Sujud dan Menggonggong Tidak Beradab

    Ikuti Kami