SURABAYA – International Paper Competition (INPACE) merupakan lomba paper internasional yang diselenggarakan oleh American Chemical Society (ACS) Student Chapter Institut Teknologi Bandung. INPACE menjawab permasalahan global yang berfokus pada lingkungan. Pada tahun ini, INPACE mengusung tema Environmental Management Innovation in Sustainable Development Effort (SDGs) 2030.
Tim Nehsta Energy dari Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin Universitas Airlangga (FTMM UNAIR) berhasil meraih predikat juara pada INPACE 2022. Tim yang diketuai oleh Agustina Oktafiani dan beranggotakan Natalia Imelda Wulan serta M. Fahrizal Himawan itu menempati peringkat ketiga.
Agustina selaku ketua tim, Selasa (1/3/2022) menyampaikan bahwa kemenangan mereka tidak lepas dari peran dosen pembimbing mereka, Tahta Amrillah SSi MSc PhD. Lomba itu dilaksanakan secara bertahap mulai dari seleksi paper hingga babak final dan diselenggarakan secara daring melalui platform Zoom Meeting.
“Dalam penyusunan paper, kami sebelumnya berkonsultasi ide dengan dosen pembimbing kami. Setelah ide tersebut benar-benar fix baru kita melanjutkan untuk membuat papernya, ” terangnya.
Baca juga:
Kiai Ihsan Jampes dan Kisah Ilmu Ladunni
|
Agustina mengatakan bahwa pembuatan paper membutuhkan waktu selama dua bulan dan seleksi papernya memakan waktu satu bulan, hingga akhirnya tim mereka lolos masuk final. Di babak final, sambungnya, setiap tim harus melakukan presentasi dan tanya jawab dengan juri.
“Tentunya kami membutuhkan bahan untuk presentasi yaitu power point. Sebelum itu setiap tim diminta untuk membuat poster juga, ” ujar Agustina.
Agustina juga menceritakan pengalaman saat mengikuti lomba INPACE 2022. “Keren banget dan jurinya sangat asyik. Pertanyaan yang diajukan sedikit technical jadi harus fokus dan mempelajari materi secara detail, ” tuturnya. Selain itu, tambahnya, ia dan timnya juga belajar mengenai cara presentasi yang benar dan cara menulis paper yang baik.
Di samping ilmu yang bermanfaat, Agustina turut mengemukakan kesulitan yang mereka hadapi saat kompetisi. Menurutnya, hal paling sulit adalah menyesuaikan format paper serta mematangkan konsep karena harus mencakup segi teknologi, sustainability, prinsip kerja, dan prospek ekonomi.
Sebagai penutup, Agustina memberikan tips dan trik untuk menulis paper yang baik agar bisa menjadi juara. “Judul yang diusulkan harus linear, pahami paper yang telah ditulis dan bagaimana implementasinya, dan saling nge-backup satu sama lain baik dalam presentasi maupun dalam kerja internal, ” pungkasnya. (*)
Penulis : Dewi Yugi Arti
Editor : Nuri Hermawan