Universitas Brawijaya (UB) terus berkomitmen dalam membantu pemerintah untuk menanggulangi radikalisme. Salah satunya adalah membekali mahasiswa baru dengan pendidikan Agama, Pancasila, dan Kewarganegaraan.
Deradikalisasi ini diwujudkan dalam pendidikan wawasan kebangsaan dan diberikan saat masuk menjadi mahasiswa baru. Hal ini menunjukkan komitmen UB dalam membekali mahasiswa agar terhindar dari pengaruh organisasi yang dilarang oleh pemerintah.
Baca juga:
Kiai Ihsan Jampes dan Kisah Ilmu Ladunni
|
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Prof. Dr. Abdul Hakim, M.Si menjelaskan pembekalan UB kepada mahasiswa baru tersebut berupa Program Bela Negara.
Prof. Hakim mengatakan Program Bela Negara harus diikuti semua perguruan tinggi.
“Ada sembilan kegiatan utama dalam program itu. Salah satu dari kegiatannya adalah pendidikan atau gerakan anti radikalisme. Sejak tahun 2020 kita secara rutin melakukan kegiatan atau pendidikan anti radikalisme. Kami juga mengundang secara rutin dari BNPT untuk memberikan ceramah kepada Mahasiswa Baru, ”katanya.
Selain Program Bela Negara, UB juga memberikan pembekalan wawasan kebangsaan telermasuk didalamnya adalah pengembangan kepribadian mahasiswa.
Komitmen UB dalam memberikan pendidikan deradikalisasi ini juga menjadi respon atas tertangkapnya mahasiswa dengan inisial IA oleh Densus 88, Senin (23/5/2022) lalu.
Prof Hakim menjelaskan terkait kasus IA, UB akan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwajib. (Humas UB)